Senin, 15 Oktober 2012

Waspada Penyakit Kulit pada Musim Kemarau

KEMARAU dan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini di Kota Semarang, menggugah kewaspadaan masyarakat akan penyakit yang berpotensi mewabah seperti flu burung (H5N1), diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), penyakit mata merah, dan penyakit kulit.
Di samping itu, penyakit yang berpotensi mewabah akibat perubahan lingkungan dan iklim juga perlu diwaspadai. Seperti yang belum lama ini terjadi seperti tomcat, ulat bulu.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Kota Semarang dr Retno Indrastiti SpKK menuturkan, sehingga masyarakat harus waspada dan memperhatikan kondisi daya tahan tubuh. Sebab, di awal musim kemarau ini udara malam sangat dingin.

Pada musim kemarau, kata Retno, hendaknya asupan makanan perlu diperhatikan yakni banyak mengandung gizi, serta tak ketinggalan olahraga yang teratur. Masyarakat juga perlu memperhatikan lingkungannya, dan perilaku hidup bersih dan sehat. 

"Kasus kulit menjadi kering, pecah-pecah dan gatal mendominasi pasien yang masuk ke RSUD. Kulit yang sensitif seharusnya tidak digaruk ketika merasa kering saat tersengat sinar matahari, karena akan menjadi luka kemudian infeksi," tuturnya saat ditemui, Senin (9/7).
Ibu tiga anak itu mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit kulit yang terjadi pada musim kemarau seperti saat ini.

"Penggunaan pelembab yang benar, pada pagi hari adalah usai mandi atau usai semua badan dilap dengan handuk atau sebelum memakai baju. Karena, air yang masuk ke pori-pori akan ditutup dengan pelembab, sehingga ancaman kulit kering bisa dihindari. Kalau pemakaian pelembab beberapa menit setelah memakai baju, air di pori-pori sudah menguap," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar